![[ Character Story ] Reza Darmawangsa Empty](https://2img.net/i/empty.gif)
Kehidupan Awal
Reza Darmawangsa Lahir dengan nama lengkap Reza Darmawangsa Umar pada tanggal 8 April 1974, Saat ia berumur 26 tahun. Ayahnya bernama Farhan Umar dan ibunya bernama Iriana wati.
Sewaktu masih anak-anak,Reza terkenal sebagai penggemar berat games dan TV. Sehari, ia bisa berjam-jam di depan TV. Baik main PS atau nonton TV. Septian Difha pun dikenal sebagai anak bodoh.
Ketika kelas empat SD, Ia dikeluarkan (Drop Out) dari sekolahnya SD Negri 59, Padang. karena nilai sekolahnya yang sangat buruk. Orang tuanya kemudian berusaha mencari sekolah yang mau menerima Reza saat itu.
Akhirnya sekolah dasar bernama Surya Ibu, sebuah sekolah yang memiliki peringkat paling rendah di Padang, Sumatera Barat mau menerimanya. Setelah lulus SD, ketika Reza Darmawangsa akan masuk SMP, ia ditolak oleh enam SMP terbaik di sana karena nilai akademiknya yang sangat memprihatinkan. Namun akhirnya, ia bisa diterima masuk ke Dharmar Bakti, salah satu sekolah yang memiliki peringkat rendah di Padang yang dikelola oleh pemerintah.
Titik Balik Hidup Reza Darmawangsa
Di SMP, kebiasaan Reza tidak berubah. Akibatnya, ia mendapat peringkat 10 terburuk di sekolahnya. Ia hanya lulus beberapa mata pelajaran saja. Ayah dan ibunya mencoba memotivasi Reza Darmawangsa untuk dapat berubah, mereka yakin bahwa Reza merupakan anak yang mampu namun hanya sangat malas.
Dan ketika berusia 13 tahun, disinilah titik balik (turning point) kehidupan Reza dimulai. Ia mengikuti suatu program dari Ernest & Young yang diadakan oleh Ladyhill Hotel dengan nama Super-Teen Camp. Disinilah Reza bertemu dengan mentornya yaitu Dr. Ernest Wong, pendiri dan juga konsultan utama Ernesco Centre for Motivational Language Learning yang berbasis di Kuala Lumpur, Malaysia.
Dalam program itu, Reza belajar apa yang namanya Neuro Linguistic Programme (NLP), Accelerated Learning, dan sebagainya yang diadopsi dari Amerika yang diajarkan oleh Dr. Ernest Wong. Di program tersebut, Reza juga mempelajari bagaimana menggunakan kemampuan otak secara keseluruhan.
Mulai Menetapkan Tujuan
Program yang ia ikuti ini benar-benar bermanfaat bagi Reza. Tiga bulan mengikuti program tersebut, Ia kemudian mulai mempraktekkan keterampilan barunya. Apa yang ia lakukan setelah kembali ke sekolah? Hal yang pertama ia menulis tujuannya, apa yang akan ia ingin capai. Dia menjelaskan bahwa ia akan lulus SMP dengan nilai A semua, kemudian ia akan masuk ke Horame Maan School yang merupakan SMU terbaik di New York,Amerika Serikat.
Itulah tujuan yang ia tulis di kertas. Selanjutnya Reza kemudian melakukan tindakan gila. Ia mengumumkan tujuan yang ia tulis tersebut di depan kelasnya. Apa yang terjadi? Ia malah ditertawakan seluruh isi kelas. Termasuk gurunya sendiri.
Bila anda jadi gurunya, anda pun mungkin melakukan hal yang sama. Bagaimana mungkin seorang yang berada di urutan 10 terburuk di sekolahnya ingin lulus dengan nilai A semua dan masuk ke SMU terbaik. Tapi Septian tidak bergeming. Tertawaan dan cemoohan guru dan teman-temannya ia jadikan sebagai sumber semangat. Ia pikir, bila ia tidak bisa membuktikan kata-katanya, ia akan lebih ditertawakan lagi.
Karena itu, Reza berusaha keras. Ia gunakan semua cara belajar hebat yang ia dapat dari program Ernest and Young. Hasilnya luar biasa. Reza mulai bisa menjawab pertanyaan di kelas. Meski ia tetap ditertawakan karena membuat catatan pelajaran dengan cara yang beda dan aneh. Ia gunakan peta pikiran yang penuh dengan gambar dan simbol untuk mencatat.
Di sekolahnya yaitu di SMP Dharma Bakti, ia berhasil masuk dalam jajaran 20 besar siswa terbaik di sekolah tersebut, kemudian dalam jangka kurang dari setahun, ia berhasil masuk dalam peringkat 10 besar siswa terbaik dan kemudian menjadi siswa urutan teratas yang mempunyai nilai rata-rata A dalam setiap mata pelajaran. Ia menjadi siswa pertama dari SMP itu yang memenuhi syarat untuk masuk di Horace Maan School yang merupakan SMU terbaik di Singapura.
Masuk di SMU Terbaik
Di Horace Maan School, Reza tetap menjadi yang terbaik. Ia lulus dari SMU dengan nilai A semua dan sebagai lulusan terbaik dari sekolah tersebut. Septian pun masuk ke Universitas Harvard (UH) jurusan Administrasi Bisnis. NUS merupakan universitas terbaik di Singapura. Di UH, setiap tahun ia masuk sebagai mahasiswa terbaik di kampusnya.
Prestasi akademiknya yang luar biasa membuat ia berhasil masuk ke UH Development Program. Inilah program bagi mahasiswa Top One Percent yaitu Mahasiswa dengan prestasi akademis yang sempurna. Program bagi para jenius. Dari UH, Reza lulus juga sebagai lulusan terbaik.
Kehidupan di Los Santos
Setelah mendapatkan nilai akademik yang sangat baik, Lalu Reza mencoba peruntungannya di Negara Bagian Amerika Serikat, Los Santos. Saat tiba di Los Santos Reza langsung bertemu dengan teman akrabnya di masa SMU dulu, Marshall West, Selama di Los Santos Reza mencoba untuk menumpang hidup kepada Mars, (Sapaan Akrab Marshall West). Dan mereka bertempat tinggal di Las Colinas. Saat di Kota baru ini Reza merasa asing dan ingin berbaur dengan teman teman dari Marshall West. Malam pukul 8.00pm Reza di ajak oleh Marshall West untuk mengitari kota Los Santos ini, Puncaknya mereka berhenti disuatu daerah yang bernama Ganton. Marshall West mengenalkan Reza kepada teman temannya Ternyata pemuda Ganton ini adalah gerombolan geng yang menantang pemerintahan. Pengaruh buruk yang di bawah Marshall West itu cukup mempengaruhi kembali pikiran Reza yang dulu sempat menjadi jenius. Akibat pergaulan bebas bersama Mars dan pemuda ganton lainnya hidup Darmawangsa kembali menjadi terpuruk.
Reza Darmawangsa Lahir dengan nama lengkap Reza Darmawangsa Umar pada tanggal 8 April 1974, Saat ia berumur 26 tahun. Ayahnya bernama Farhan Umar dan ibunya bernama Iriana wati.
Sewaktu masih anak-anak,Reza terkenal sebagai penggemar berat games dan TV. Sehari, ia bisa berjam-jam di depan TV. Baik main PS atau nonton TV. Septian Difha pun dikenal sebagai anak bodoh.
Ketika kelas empat SD, Ia dikeluarkan (Drop Out) dari sekolahnya SD Negri 59, Padang. karena nilai sekolahnya yang sangat buruk. Orang tuanya kemudian berusaha mencari sekolah yang mau menerima Reza saat itu.
Akhirnya sekolah dasar bernama Surya Ibu, sebuah sekolah yang memiliki peringkat paling rendah di Padang, Sumatera Barat mau menerimanya. Setelah lulus SD, ketika Reza Darmawangsa akan masuk SMP, ia ditolak oleh enam SMP terbaik di sana karena nilai akademiknya yang sangat memprihatinkan. Namun akhirnya, ia bisa diterima masuk ke Dharmar Bakti, salah satu sekolah yang memiliki peringkat rendah di Padang yang dikelola oleh pemerintah.
Titik Balik Hidup Reza Darmawangsa
Di SMP, kebiasaan Reza tidak berubah. Akibatnya, ia mendapat peringkat 10 terburuk di sekolahnya. Ia hanya lulus beberapa mata pelajaran saja. Ayah dan ibunya mencoba memotivasi Reza Darmawangsa untuk dapat berubah, mereka yakin bahwa Reza merupakan anak yang mampu namun hanya sangat malas.
Dan ketika berusia 13 tahun, disinilah titik balik (turning point) kehidupan Reza dimulai. Ia mengikuti suatu program dari Ernest & Young yang diadakan oleh Ladyhill Hotel dengan nama Super-Teen Camp. Disinilah Reza bertemu dengan mentornya yaitu Dr. Ernest Wong, pendiri dan juga konsultan utama Ernesco Centre for Motivational Language Learning yang berbasis di Kuala Lumpur, Malaysia.
Dalam program itu, Reza belajar apa yang namanya Neuro Linguistic Programme (NLP), Accelerated Learning, dan sebagainya yang diadopsi dari Amerika yang diajarkan oleh Dr. Ernest Wong. Di program tersebut, Reza juga mempelajari bagaimana menggunakan kemampuan otak secara keseluruhan.
Mulai Menetapkan Tujuan
Program yang ia ikuti ini benar-benar bermanfaat bagi Reza. Tiga bulan mengikuti program tersebut, Ia kemudian mulai mempraktekkan keterampilan barunya. Apa yang ia lakukan setelah kembali ke sekolah? Hal yang pertama ia menulis tujuannya, apa yang akan ia ingin capai. Dia menjelaskan bahwa ia akan lulus SMP dengan nilai A semua, kemudian ia akan masuk ke Horame Maan School yang merupakan SMU terbaik di New York,Amerika Serikat.
Itulah tujuan yang ia tulis di kertas. Selanjutnya Reza kemudian melakukan tindakan gila. Ia mengumumkan tujuan yang ia tulis tersebut di depan kelasnya. Apa yang terjadi? Ia malah ditertawakan seluruh isi kelas. Termasuk gurunya sendiri.
Bila anda jadi gurunya, anda pun mungkin melakukan hal yang sama. Bagaimana mungkin seorang yang berada di urutan 10 terburuk di sekolahnya ingin lulus dengan nilai A semua dan masuk ke SMU terbaik. Tapi Septian tidak bergeming. Tertawaan dan cemoohan guru dan teman-temannya ia jadikan sebagai sumber semangat. Ia pikir, bila ia tidak bisa membuktikan kata-katanya, ia akan lebih ditertawakan lagi.
Karena itu, Reza berusaha keras. Ia gunakan semua cara belajar hebat yang ia dapat dari program Ernest and Young. Hasilnya luar biasa. Reza mulai bisa menjawab pertanyaan di kelas. Meski ia tetap ditertawakan karena membuat catatan pelajaran dengan cara yang beda dan aneh. Ia gunakan peta pikiran yang penuh dengan gambar dan simbol untuk mencatat.
Di sekolahnya yaitu di SMP Dharma Bakti, ia berhasil masuk dalam jajaran 20 besar siswa terbaik di sekolah tersebut, kemudian dalam jangka kurang dari setahun, ia berhasil masuk dalam peringkat 10 besar siswa terbaik dan kemudian menjadi siswa urutan teratas yang mempunyai nilai rata-rata A dalam setiap mata pelajaran. Ia menjadi siswa pertama dari SMP itu yang memenuhi syarat untuk masuk di Horace Maan School yang merupakan SMU terbaik di Singapura.
Masuk di SMU Terbaik
Di Horace Maan School, Reza tetap menjadi yang terbaik. Ia lulus dari SMU dengan nilai A semua dan sebagai lulusan terbaik dari sekolah tersebut. Septian pun masuk ke Universitas Harvard (UH) jurusan Administrasi Bisnis. NUS merupakan universitas terbaik di Singapura. Di UH, setiap tahun ia masuk sebagai mahasiswa terbaik di kampusnya.
Prestasi akademiknya yang luar biasa membuat ia berhasil masuk ke UH Development Program. Inilah program bagi mahasiswa Top One Percent yaitu Mahasiswa dengan prestasi akademis yang sempurna. Program bagi para jenius. Dari UH, Reza lulus juga sebagai lulusan terbaik.
Kehidupan di Los Santos
Setelah mendapatkan nilai akademik yang sangat baik, Lalu Reza mencoba peruntungannya di Negara Bagian Amerika Serikat, Los Santos. Saat tiba di Los Santos Reza langsung bertemu dengan teman akrabnya di masa SMU dulu, Marshall West, Selama di Los Santos Reza mencoba untuk menumpang hidup kepada Mars, (Sapaan Akrab Marshall West). Dan mereka bertempat tinggal di Las Colinas. Saat di Kota baru ini Reza merasa asing dan ingin berbaur dengan teman teman dari Marshall West. Malam pukul 8.00pm Reza di ajak oleh Marshall West untuk mengitari kota Los Santos ini, Puncaknya mereka berhenti disuatu daerah yang bernama Ganton. Marshall West mengenalkan Reza kepada teman temannya Ternyata pemuda Ganton ini adalah gerombolan geng yang menantang pemerintahan. Pengaruh buruk yang di bawah Marshall West itu cukup mempengaruhi kembali pikiran Reza yang dulu sempat menjadi jenius. Akibat pergaulan bebas bersama Mars dan pemuda ganton lainnya hidup Darmawangsa kembali menjadi terpuruk.